Yusril Tegaskan PBB Adalah Partai Islam Moderat

Yusril Tegaskan PBB Adalah Partai Islam Moderat

Share:

JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra meminta agar seluruh masyatakat Indonesia untuk menerima PBB sebagai sebuah partai Islam yang berjuang moderat, partai tengah yang mengikuti perintah Alquran.

Hal tersebut Yusril tegaskan saat menutup acara Rakornas dan MDP Partai Bulan Bintang di eL Royal pada 11-13 Januari 2023.

“PBB itu partai moderat Islam yang mengikuti perintah Alquran agar kita menjadi umat pertengahan. Oleh karena itu kita (PBB) berada di tengah, tidak mungkin kita jadi ekstremis kanan apalahi ekstrim kiri. Kita adalah umat yang berada di tengah-tengah yang menghargai kemajemukan, menghargai perbedaan-berbedaan di antara kita, dan kita bersatu menjadi sebuah bangsa yang besar,” tegas Yusril.

Mantan Mensesneg ini mengharapkan Indonesia menjadi bangsa yang besar, bersatunya Indonesia, bangsa yang adil dan makmur dan cita-cita PBB sebagai partai Islam ingin ditegakkannya prinsip-prinsip ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat yang berbangsa dan bernegara.

“Sehingga menjadikan sebuah Indonesia yang universal, adil dan makmur tetap diwarnai oleh nilai-nilai Islam yang berkembang di satu hatinubari di setiap umat Islam dan tidak merugikan siapa pun dari komponen bangsa Indonesia apapun agama yang dianutnya. Islam adalah agama rahmatinlillalamin,” jelasnya.

Diakhir sambutannya Yusril menginginkan seluruh kader partai harus tetap solid memperbarui tekad agar PBB bisa menuju kejayaan kembali.

Sementara Sekjen PBB Afriansyah Noor meminta kepada kader yang hadir dalam Rakornas dan MDP, ketika mereka pulang ke daerah masing-masing untuk mengampanyekan Yusril Ihza Mahendra sebagai capres 2024.

“Saya minta ketika kalian pulang dari rakornaa dan sampai di daerah masing-masing, kalin terus bergerak semangat menyosialisasikan PBB dan ketum kita Prof Yusril sebagai capres atau cawapres pada Pemilu 2024. Walaupun partai kita tidak ada di Senayan, tapi kita punya ketum yang berkualitas, berintelektual, beliau aset negara,” tegas Wakil Menteri Ketenagakerjaan ini.