PROFILE

Brigade Hizbullah, adalah salah satu Badan Otonom dari Partai Bulan Bintang dengan wewenang dan tanggung jawab untuk menjaga keamanan, ketertiban dan manjaga marwah serta kemuliaan Partai Bulan Bintang pada khususnya dan umat Islam pada umumnya. Brigade Hizbullah secara khusus bertanggung jawab untuk mengawal setiap program, kebijakan, pimpinan dan anggota Partai Bulan Bintang pada khususnya serta tokoh dan umat Islam pada umumnya.

SEJARAH SINGKAT

Brigade Hizbullah Bulan Bintang adalah salah satu organisasi Islam yang memiliki akar sejarah yang sangat kuat, serta merupakan gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar yang cukup besar di Indonesia. Dalam peranannya tersebut, Brigade Hizbullah Bulan Bintang telah mendapat pengakuan masyarakat atas partisipasinya dalam membangun masyarakat Indonesia.

Ketika Laskar Hizbullah Masyumi dibentuk, ia dimaksukkan sebagai wadah bagi umat Islam untuk meraih kemerdekaan Tanah Air dan mempertahankan agama Allah. Laskar Hizbullah dibentuk oleh tokoh-tokoh Masyumi setahun setelah dibentuknya Pembela Tanah Air (PETA) oleh Jepang. Dalam masa pergerakan, Laskar Hizbullah bersama-sama rakyat dan ABRI (Kini TNI) berjuang, bahu-membahu meraih dan mempertahankan kemerdekaan RI, serta menggempur penjajah yang ingin menancapkan kuku penjajahannya kembali di tanah air.

Pada 1943, militer Jepang melatih kemiliteran secara masal rakyat jajahannya di Nusantara dengan tujuan untuk membantu Jepang melawan sekutu. Namun keadaan tidak memungkinkan, karena Jepang kalah perang melawan sekutu, maka Jepang berharap rakyat Indonesia dapat merdeka dan berdaulat. Untuk mencapai tujuan itu, maka dibentuklah PETA dari kalangan pemuda Islam. Selain PETA, Jepang juga melatih lagi dua kelompok paramiliter yaitu Laskar Hizbullah dengan rekrutmennya berasal dari kalangan santri dan Laskar Sabilillah yang rekrutmennya berasal dari kalangan kiai.

Ketika Jepang menyerah kepada sekutu, Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Kemudian pada 7-8 Oktober 1945 diadakan Konferensi Ummat Islam Indonesia di Yogyakarta. Kongres itu memutuskan Masyumi sebagai satu-satunya partai politik Islam di Indonesia. Pada 8 Oktober 1945 DR. Sukiman membacakan keputusan kongres, selain membacakan pembentukan Masyumi sebagai partai Islam, juga mengorganisir pasukan Hizbullah dan Sabililah sebagai bagian dari sayap Masyumi untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru dideklarasikan. Pada waktu itu pasukan Hizbullah memiliki persenjataan jauh lebih lengkap dari ABRI (Kini TNI) terutama Hizbullah Priangan Barat yang dipimpin KH. Soleh Iskandar.

Brigade Hizbullah Bulan Bintang memiliki keterkaitan sejarah dengan Hizbullah pada masa Masyumi dengan berbagai kondisi yang berbeda. Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, kontak senjata terjadi hampir di seluruh wilayah Republik Indonesia. Episode yang sangat terkenal dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan adalah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang dipimpin oleh pejuang muslim Bung Tomo dan Palagan Ambarawa pada 20 November – 15 Desember 1945 yang dipimpin oleh mujahid ejati Jenderal Soedirman.

Sejak 1999, Brigade Hizbullah Bulan Bintang dikomandoi oleh KH. Dr. Drs. H. A. Salam MBA, kemudian dilanjutkan oleh Ir. Afriansyah Noor, M.Si. Dan dilanjutkan oleh  Ir. Dt. Ajuansyah  Putra Surbakti, dan komandan yang sekarang adalah Ade Umar S.IP.,M,Si yang diberikan amanah sejak 2020 hingga 2025.

 

GALLERY