Waketum PBB Minta Kaum Muslim Waspadai Politik Pemilu 2024

Waketum PBB Minta Kaum Muslim Waspadai Politik Pemilu 2024

Share:

JAKARTA – Mencermati Pemilu 2024, Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin

mengajak segenap masyarakat, terutama kaum muslimin untuk bersatu menentukan pilihan pada Pemilu mendatang.

“Saya mengimbau kepada kaum muslimin untuk berhati-hati dalam menentukan pilihannya di Pemilu 2024. Kenapa harus diwaspadai?. Saat ini tokoh-tokoh Islam dibuli, diancam, dibunuh karakternya, dibentur-benturkan antar sesama, sehingga kehidupan beragama Islam tidak kondusif,” tegasnya.

Wakil ketua umum Partai Bulan Bintang tersebut menyebut akhir-akhir ini sejumlah tokoh-tokoh agama yang dulu vokal di jalan membela agama, kini seakan mulai redup bahkan berbalik membuli agamanya sendiri.

“Ada tokoh Islam yang dulunya benar-benar bagus dalam membela agamanya, tapi akhir-akhir ini malah membuli agamanya sendiri. Bahkan berani menjelekan tokoh-tokoh lain yang murni dalam membela agamanya,” katanya.

“Penceramah-penceramah di mesjid pun mau diatur untuk apa. Ada lagi yang  menyebut suara azan disamakan dengan gonggongan anjing,” lanjutnya.

Melihat kondisi demikian, menurut Tatang Zaenudin hingga kini para pemimpin bangsa ini tetap diam seakan-akan baik-baik saja.

“Adakah para pejabat yang membela atau berkomentar? Mereka diam semua takut untuk berkomentar,” ucapnya.

“Di sini saya minta kaum muslim terbesar harus mewaspadai dalam menghadapi Pemilu 2024. Mereka akan merangkul, membagikan bansos, membantu perbaiki tempat-tempat ibadah, ikut salat berjamaah dan ceramah membanggakan agama, bahkan tidak malu-malu sungkem kepada tokoh-tokoh agama yang mereka buli,” jelasnya.

Hal tersebut, kata Tatang, hanya merupakan cara berpolitik mereka untuk meraih simpati sesaat. Mereka ibarat musang berbulu domba yang sedang mencari mangsa.

“Semua itu hanya pencitraan untuk merangkul umat untuk kepentingannya menjadi pemimpin. Tapi setelah jadi, mereka akan lebih jahat lagi memperlakukan kita sebagai umat muslim,” tegasnya.

Lebih lanjut mantan Deputi Basarnas RI ini berharap masyarakat akan semakin cerdas dalam memilih para tokoh yang benar-benar akan berpihak pada kepentingan rakyat.

“Jangan karena mereka lakukan hal tersebut terus kalian dukung. Kalau mereka memberi segalanya yang hanya 5 tahun sekali, ambil, tidak masalah, tapi jangan sekali-kali dipilih pada saatnya,” tegasnya.