JAKARTA – Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang KH Masrur Anhar ikut angkat bicara terkait ramainya pawang hujan di gelaran MotoGP Mandalika, Indonesia. Bahkan adanya pawang hujan tersebut sempat viral di media social. Bahkan akun Twitter resmi MotoGP ikut mempublis ritual pawang hujan.
Masrur Anhar hanya mempertanyakan bahwa pawang hujan itu diundang sebagai hiburan atau sengaja didatangkan untuk memberhentikan hujan. Kalau pawang hujan itu sebagai hiburan, jangan sampau mengarah ke musrik.
Sebab, bagi umat Islam, pawang atau dukun dalam agama Islam sesuatu yang dilarang. Ada satu hadist riwayat Ahmad mengatakan ‘barang siapa yang mendatangi dukun kemudian menanyakan sesuatu dan orang itu percaya apa yang diucapkan, maka orang itu telah kafir terhadap Alquran.
”Di hadist lain dikatakan meskipun datang ke dukun dan hanya sekedar bertanya saja, itu salatnya ditolak selama 40 hari 40 malam, itukan bahaya sekali,” katanya.
Oleh karena itu, mestinya hal-hal seperti itu terulang kembali. Mungkin menjadi hiburan tertentu ketika minyak goreng tidak ada di pasar, mungkin pawang hujan itu jadi hiburan.
Selain itu juga hujan itukan berkah, tetapi hujan itu bisa menjadi musibah ketika orang itu mengingkari kepada Allah.
”Kita bisa lihat di QS: Al Araf ayat 96 ‘Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan’. Di ayat itukan sudah jelas, hujan itu berkah,” jelasnya.
”Sekali lagi kepada panitia MotoGP Mandalika atau pemerintah yang akan melakukan even-even lain, hindarilah cara-cara musrik seperti itu (pakai pawang hujan),” tegasnya.