PBB dan Golkar Sepakat Pemilu Terselenggara Tepat Waktu

PBB dan Golkar Sepakat Pemilu Terselenggara Tepat Waktu

Share:

JAKARTA – Partai Bulan Bintang (PBB) kembali melakukan silaturahmi ke Kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat (21/3/2023). Rombongan petinggi PBB diterima langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas soal kemungkinan formasi koalisi partai politik untuk pilpres 2024.

“Kami bahas tentang kemungkinan-kemungkinan formasi koalisi, khususnya koalisi dalam pemilihan presiden dan wakil presiden,” kata Yusril.

Yusril menyebut pada pilpres formasi parpol akan terbentuk untuk mendukung calon presiden dan calon wakil presiden guna memenuhi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold), sedangkan pemilu legislatif (pileg) masing-masing partai politik berjalan sendiri atau terpisah.

“Tetapi dalam pilpres akan terbentuk satu koalisi, koalisi atas hasil pemilu 2019 lalu maupun juga formasi baru dari partai-partai yang lalu ikut dalam pemilu tahun 2004 atau partai-partai yang ikut Pemilu 2019 tidak mempunyai kursi di parlemen,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut dia, PBB dan Golkar juga membahas hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2024, salah satunya harapan agar pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut terselenggara tepat waktu.

“Kalau ditunda akan menimbulkan banyak persoalan-persoalan kebangsaan dan kenegaraan apabila melewati batas waktu yang ditentukan oleh konstitusi itu,” ujarnya.

Dia menyebut dalam pertemuan tersebut turut menyinggung soal wacana penerapan kembali sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024, di mana PBB memiliki sikap mendukung penerapan kembali sistem proporsional tertutup.

Namun, dia menyebut bahwa baik PBB dan Partai Golkar sama-sama akan mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas uji materi terkait sistem pemilu yang tengah bergulir dan tidak menghalangi untuk kedua parpol bersilaturahmi.

“Kita sama-sama sepakat kita serahkan ini kepada MK, apapun putusan MK itu kita patuhi dan kita laksanakan, dan baik Golkar maupun PBB itu sama-sama siap melaksanakan pemilu proporsional terbuka ataupun tertutup, dan kedua partai sudah sama-sama pengalaman pernah ikut dalam proporsional tertutup,” jelasnya.

Yusril menegaskan bahwa PBB sampai saat ini masih terbuka untuk mencari gerbong koalisi menghadapi Pilpres 2024 sehingga pihaknya masih terus melakukan safari politik ke sejumlah parpol, sembari menunggu dinamika politik yang berkembang.

“Masih cair dan masih menunggu perkembangan ya walaupun pencalonan presiden sudah akan dimulai pada 1 September yang akan datang, masih enam bulan dari sekarang, tapi masih belum semua partai mengajukan calonnya,” terangnya.

Sementara itu, Airlangga mengaku terbuka untuk menjalin kerja sama dengan PBB dalam hal koalisi. Dia menyebut bahwa kunjungan tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertemuan lanjutan PBB dan Partai Golkar berikutnya.

“Terutama tentu menjelang kita akan mengambil keputusan terkait dengan tidak hanya pemilu legislatif, tetapi koalisi yang diperlukan untuk pemilu presiden,” kata dia.

Airlangga menyebut bahwa Partai Golkar dan PBB sudah karib sejak lama, termasuk hubungan pengurus Partai Golkar itu sendiri dengan Yusril secara personal.

“Pak profesor (Yusril) ini konsisten walaupun pernah menjadi utusan golongan dari Fraksi Partai Golkar pada waktu itu, sekarang memimpin PBB pascareformasi dan Pak Yusril selalu hadir dalam event pemilu-pemilu lima tahunan,” tuturnya.