JAKARTA – Aktivis politik Ferdinand Hutahaean datang ke Bareskrim Polri, Jakarta, pada Senin (10/1). Dia memenuhi panggilan Bareskrim Polri setelah dipolisikan oleh Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada Rabu (5/1/2022).
Pengusutan itu dilakukan secara cepat. Bareskrim langsung memeriksa serangkaian saksi hingga akhirnya dua hari kemudian kasus menjadi penyidikan.
Kasus ini mencuat usai Ferdinand melontarkan ucapan “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela” di akun twitternya @FerdinandHaean3 beberapa waktu lalu.
Komandan Pusat Brigade Hizbullah Bulan Bintang Ade Umar menyesalkan pernyataan Ferdinand Hutahaean. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang sangat plural dilihat dari beragam komponen bangsa. Oleh karena itu, kata Ade Umar, jangan pernah melontarkan ucapan di media sosial yang mengarah kepada ucapan penistaan.
”Kami Brigade Hizbullah organisasi sayap Partai Bulan Bintang mengutuk keras pernyataan Ferdinan Hutapean yang menyepelekan Tuhan. Dia mesti bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya, karena telah menimbulkan gangguan terhadap kerukunan umat beragama,” tegas Ade Umar dalam keterangan tertulisnya.
Di luar dari proses hukum yang tetap perlu ditegakan, dia mengimbau agar Ferdinand Hutahaean di waktu mendatang dapat lebih banyak belajar sehingga bijaksana dalam berucap dan bersikap di ruang publik.
”Kejadian ini juga perlu menjadi pembelajaran bagi setiap pihak agar dapat menjauhi segala perilaku di media sosial yang berisiko mengancam kerukunan umat beragama,” ujarnya.
”Secara kelembagaan, Brigade Hizbullah meminta kepada Polri untuk menuntut Ferdinan Hutahaean pada pasal penistaan agama yang dapat menimbulkan kegaduhan umat Islam,” tambahnya.
Brigade Hizbullah juga mengingatkan agar umat Islam tetap bersikap teduh, tawadu’, dan tasamuh dalam melihat setiap perbedaan. Dia meminta umat Islam dan bangsa Indonesia senantiasa menjaga jalinan persatuannya.
”Persatuan dan kesatuan Indonesia adalah anugrah Allah SWT yang sangat besar. Untuk itu kewajiban kita semua untuk merawatnya. Saya berharap tidak terjadi politisasi cuitan tersebut untuk kepentingan politik siapa pun,” jelasnya.