Sofyan Daud Bangga Bacakan Puisi Cerita Buat Dien Tamaela

Sofyan Daud Bangga Bacakan Puisi Cerita Buat Dien Tamaela

Share:

JAKARTA – Dalam rangkaian acara 100 Tahun Chairil Anwar yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, anggota DPRD Provinsi Maluku Utara Sofyan Daud membacakan puisi karya Chairil Anwar berjudul Cerita Buat Dien Tamaela.

Puisi ini sangat populer, bukan hanya di Indonesia tapi juga di mancanegara. Puisi ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Belanda, Jerman, Prancis, Spanyol, Latin bahkan Rusia. Misalnya, dalam Bahasa Belanda, Verhaal Voor Dien Tamaela diterjemahkan oleh Dolf Verspoor dan terbit di Den Haag tahun 1949.

Sofyan Daud yang juga politisi Partai Bulan Bintang itu mengatakan, menjadi suatu kehormatan dia didapuk untuk membacakan puisi karya pujangga berjuluk Si Binatang Jalang itu. Terlebih, kata Sofyan, puisi yang dibacakannya merupakan puisi yang sangat terkenal di beberapa negara.

”Mengapa begitu terkenal? Karena nama Dien Tamaela sangat misterius dalam larik-larik puisi si pujangga yang mati muda ini. Tentu bangga sekali saya membacakan puisi yang sangat fenomenal ini,” kata Sofyan, bakal calon wali kota Ternate ini.

Banyak orang tidak tahu, siapa Dien Tamaela sebenarnya. Ada yang menyangka Dien seorang pria Ambon, seorang penyair, seorang pelukis, kritikus sastra. Ada yang menyebutnya sahabat Chairil di negeri Belanda.

”Siapa itu Dien Tamaela, kita tidak kenal. Jadi kita tidak bisa menghayati puisi Chairil Anwar secara baik,” ujarnya.

Berikut isi puisi Cerita Buat Dien Tamaela:

Beta Pattirajawane

Yang dijaga datu-datu

Cuma satu

Beta Pattirajawane

Kikisan laut

Berdarah laut

Beta Pattirajawane

Ketika lahir dibawakan

Datu dayung sampan

Beta Pattirajawane, menjaga hutan pala.

Beta api di pantai. Siapa mendekat

Tiga kali menyebut beta punya nama.

Dalam sunyi malam ganggang menari

Menurut beta punya tifa,

Pohon pala, badan perawan jadi

Hidup sampai pagi tiba.

Mari menari!

Mari beria!

Mari berlupa!

Awas jangan bikin beta marah

Beta bikin pala mati, gadis kaku

Beta kirim datu-datu!

Beta ada di malam, ada di siang

Irama ganggang dan api membakar pulau….

Beta Pattirajawane

Yang dijaga datu-datu

Cuma satu.