Setahun Menjabat Jadi Dubes, Kinerja KBRI Panama City Meningkat Pesat

Setahun Menjabat Jadi Dubes, Kinerja KBRI Panama City Meningkat Pesat

Share:

Wawancara Eksklusif dengan Dubes Panama City Sukmo Harsono

PANAMA CITY – Duta Besar Panama City Sukmo Harsono mengklaim selama dia menjabat jadi Dubes Panama City sejak November 2020 hingga November 2021 ada kenaikan kinerja KBRI Panama City.

Di masa Dubes sebelumnya kinerjanya hanya 89,21 persen. Tapi, ketika dirinya bertugas selama setahun itu mengalami kenaikam 105,31 persen di semua bidang.

Padahal pada waktu Sukmo datang, Panama City dan negara agretasilainya sedang dalam kondisi lackdown dan sedang tinggi-tingginya Covid-19.

Berikut wawancara dengan Dubes Panama City Sukmo Harsono.

Selama setahun Anda menjabat mengalami kenaikan kinerja, apakah itu sudah sesuai dengan keinginan Presiden?

“Ya, ini menunjukkan bahwa kami bekerja sesuai dengan amanat presiden dan Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Apapun situasinya, kami harus terus berkarya dan menghasilkan yang terbaik untuk Indonesia, sehingga bersyukur bahwa di masa-masa yang sangat sulit mulai dari segi ekonomi, sosial bubaya, politik dan perlindungan warga negara Indonesia semuanya mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan.

Khususnya untuk kenaikan bidang ekonomi itu kita mencatat bahwa tertinggi adalah kenaikan dari negara Honduras, kemudian Kostarika, Nikaragua dan Panama City.

Adakah peningkatan-peningkatan yang dilakukan lagi di 2022?

Iya, tentunya pada periode 2021 kita memang mengalami beberapa kendala karena Covid, juga adanya pemotongan anggaran sebanyak enam kali karena untuk penanganan Covid-19 di tanah air.

Nah mudah-mudahan tahun ini kita tidak mengalami pemotongan anggaran kembali sehinga kami lebih memaksimalkan lagi potensi-potensi kerja sama kedua negara Indonesia-Panama, Kostarika, Honduras dan Nikaragua dari bergai aspek.

Pencapaian dari 89 persen ke 105 persen apakah sudah maksimal?

Saya tegaskan bahwa pencapaian dari 89 ke 105 bukanlah pencapaian yang maksimal, artinya masih banyak potensi dan peluang yang masih bisa di tingkatkan kembali dan bisa digenjot untuk kepentingan kedua negara khususnya sektor pariwisata dengan adanya Madalika Sirkuit akan segera di mulai. Kita akan kerja keras untuk mendatangkan para pencinta Moto Cross, atau para pecinta MotoGP dari negara Amerika Tengah untuk bisa berbondong-bondong menikmati balapan MotoGP di tanah air dan tentunya bisa menikmati keindahan pariwisata pulau-pulau di Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta untuk ditingkatkan kembali kerja sama dengan Panama?

Betul sekali, saya pada acara perpisahan dengan Duta Besar Korea, saya bertemu dengan ibu menteri Luar Negeri Panama, Ibu Erika Mouynes, beliau mengatakan bahwa beliau akan menghubungi ibu Menlu Retno kemudian akan menyampaikan beberapa hal dan itu sudah dilakukan sebagaimana di upload melalui twitter ibu Menlu Retno bahwa pemerintah Panama antusias sekali untuk terus meningkatkan hubungan ekonomi dengan kedua negara termasuk juga pembicaraan masalah gender.

Tentunya Panama juga ingin manfaatkan semaksimalmungkin kepemimpinan Indonesia di G20 untuk kepentingan Panama. Nah inilah yang direncanakan kalau tidak ada halangan saya mendengar secara langsung dari beliau memang ibu Erika Mouynes Menlu Panama itu akan berkunjung ke Indonesia. Mudah-mudahan situasi kita membaik dari Covid, kemudian beliau juga ada waktu, sehingga beliau bisa berkunjung ke tanah air.

Pak Sukmo, terkait dengan bidang ekonomi, komoditas apa yang paling tinggi impor ke Panama itu sendiri?

Sebenarnya, masih ekspor kita masih beberapa barang tradisional yang sudah-sudah, yaitu karet ban, ban maksud saya, kemudian alas kaki, kemudian CPO, tekstil, ada juga beberapa prodak baru, seperti pakaian anak-anak, kelapa parut, selain itu alat-alat industri pertanian, nah ini adalah bagian tradisional.

Saya melaporkan juga bahwa kemarin saya bertemu dengan salah satu anak konglomerat di Panama, dia berkeinginan untuk melakukan investasi di bidang asuransi di Indonesia dan di bidang property, dia juga berminat untuk menjajaki kerjasama di bidang CPO dan batu bara.

Saya kira harapan cukup optimis untuk tahun 2022 ini bahwa usaha-usaha kita untuk lebih mengenalkan Indoensia dari berbagai macam aspek tampaknya sayup-sayum mulai semakin jelas suaranya di dengar oleh para pengusaha di Panama City kususnya.

Dan saya berharap mereka memang harus bisa datang ke Indonesia. Tanpa datang ke Indonesia mereka tidak akan bisa melihat secara langsung seberapa besar potensi Indonesia.

Sejauh ini harpan pengusaha-pengusaha  di Panama seperti apa?

Yang menjadi PR memang pengusaha-pengusaha di sini memang lebih masih berorentasi kepada pasar Amerika Tengah dan Amerika tentunya. Mereka menganggap bahwa tentunya perjalanan yang memakan waktu 35 jam dari Panama ke Indonesia adalah salah satu kendala utama. Sehingga perlu di clear sebuah upaya-upaya membuat hailead yang lebih pasti yang dilakukan oleh kita semua agar pada mau datang ke Indonesia untuk bisa melihat berbagai potensi yang ada.

Berbagai macam tadi sudah saya sebutkan seperti sektor-sektor property, seperti kita akan pindahkan ibuka kota negara ke Kalimantan, kemudian juga sektor-sektor industri keuangan dan juga Unicom itu akan coba kita tawarkan kepada mereka untuk bisa berinvestasi di Indonesia.

Mudah-mudahan dan tidak semudah membalik tangan, atau mudah berbicara tetapi saya optimistis kalau saya bisa melihat berbagai macam potensi yang ada di Indonesia dan bagaimana mekanisme di Indoensia kita juga jelaskan kembali tentang UU Cipta Kerja yang kemarin dibatalkan oleh MK bagaimana kelanjutannya. Kita harapkan mampu membuat yakin mereka untuk tidak lelah perjalanan 35 jam menuju ke Indonesia.

Peran warga Indonesia di Panama untuk meningkatkan kerja sama seperti apa?

Saya salah satu Duta Besar yang agak-agak menyayangkan bahwa warga negara Indonesia secara keseluruhan di empat negara ini Panama, Kostarika, Hondura/ dan Nikaragua ini cuma 91 orang termasuk staf di KBRI dan rata-rata mereka adalah istri dari atau menikah dengan orang Panama, orang Kostarika, orang Honduran dan Nikaragua.

Sehingga memang tidak bisa seperti warga negara Indonesia di negara-negara lain yang mereka adalah pelajar, kemudian mereka pengusaha atau mereka orang-orang yang memang memiliki bisnis dan tinggal di empat negara itu. Ini salah satu yang menurut saya tidak bisa kita contek dari duta besar-duta besar negara lain karena memang Human resorsist warga kita di negara panama ini sangat sedikit sekali. Mereka memang kebetulan bukan pengusaha begitu.